Cari Blog Ini

Rabu, 25 November 2015

EDUCATING FOR CHARACTER (Mendidik Untuk Membentuk Karakter)













Judul:EDUCATING FOR CHARACTER (Mendidik Untuk Membentuk Karakter)
Pengarang:Thomas Lickona
Penerbit:Bumi Aksara
ISBN:978-602-217-258-1
Edisi/ Cet:Cet 2
Tahun Terbit:2013
Bahasa:Indonesia
Jumlah Halaman:xxxii + 600 hlm
Kertas Isi:CD
Cover:Soft
Ukuran:15,5 x 23 cm
Berat:900 Gram
Kondisi:Baru
Harga:Rp. 147.500diskon 15%
Bayar: Rp. 125.375
Stock:1

DAFTAR ISI  :
BAGIAN SATU
MENDIDIK UNTUK MENILAI DAN PEMBENTUKAN KARAKTER
BAB 1. WACANA DALAM PENDIDIKAN NILAI      
  1. Cerdas dan Berperilaku Bak Dua Tujuan Utama Pendidikan
  2. Pendidikan untuk Kebajikan: Suatu Dasar Demokrasi
  3. Mengapa Nilai Pendidikan Moral Menurun?
  4. Pelurusan Makna Nilai: Kemunculan Sikap Individualisms
di Lingkungan Sekolah
  1. Beberapa Gejala Penurunan Moral
  2. Simpulan tentang Wacana Pendidikan Nilai
BAB 2 MENDIDIK UNTUK MEMBENTUK KARAKTER DAN MENGAPA SEKOLAH MEMBUTUHKAN DUKUNGAN DARI LINGKUNGAN RUMAH   
  1. Apa yang Sedang Berlangsung?
  2. Apakah Pendidikan Nilai Memberikan Pengaruh?
  3. Apa yang Ditunjukkan Hasil Penelitian?
  4. Apakah Peranan Keluarga?
  5. Perubahan di Dalam Keluarga
E Ketika Anak-Anak Tidak Memiliki Hubungan Dekat dengan Orang Tua Mereka
  1. Sebuah Dilema Pendidikan Sekolah: Sebuah Tugas Berat dengan Sedikit Dukungan
  2. Sekolah dan Orang Tua: Pendamping Utama
BAB 3. NILAI-NILAI SEPERTI APAKAH YANG SEHARUSNYA DIAJARKAN DI SEKOLAH?        
  1. Apa yang Dimaksud dengan Nilai Moral?
  2. Apa Hubungan antara Moralitas dan Agama?
  3. Dua Nilai Utama: Sikap Hormat dan Bertanggung Jawab
  4. Nilai-Nilai Moral yang Sebaiknya Diajarkan di Sekolah
  5. Mengembangkan Sejumlah Nilai yang Menjadi Target Pengajaran
BAB 4. APA YANG DIMAKSUD DENGAN KARAKTER YANG BAIK?
  1. Apa yang Dimaksud dengan Karakter?
  2. Contoh Karakter yang Baik
  3. Komponen Karakter yang Baik
  4. Karakter dan Lingkungan Moral
BAGIAN DUA
STRATEGI KELAS DALAM PENGAJARAN TENTANG RASA HORMAT
DAN TANGGUNG JAWAB
BAB 5. GURU SEBAGAI PENGASUH (PEMBERI KASIH SAYANG),
CONTOH, DAN MENTOR           
  1. Guru sebagai Pemberi Kasih Sayang: Memperlakukan Siswa dengan Hormat dan Penuh Kasih Sayang
  2. Ketika Anak-Anak Tidak Mengetahui Jawabannya
  3. Menghormati Perhatian pada Anak-Anak
  4. Membangun Hubungan yang Manusiawi
  5. Menggabungkan antara Contoh yang Balk dan Pengajaran Langsung
  6. Membantu Para Siswa untuk Mengerti Benar tentang Kecurangan
  7. Mengajarkan Siswa untuk Peduli tentang Nilai-Nilai Moral 12,
  8. Bercerita sebagai Pengajar Moral
  9. Membimbing Setiap Siswa (Satu per Satu)
  10. Memberikan Bimbingan secara Individu
  11. Merangkul Para Siswa dengan Cara Komunikasi Tulisan
L Keterbatasan tentang Hal yang Dapat Dilakukan Guru
BAB 6. M ENCIPTAKAN KOMUNITAS YANG BERMORAL DI KELAS 
  1. Membantu Siswa untuk Saling Mengenal
It. Pertikaian Kelompok-Kelompok Sosial
  1. Membangun Komunitas dengan Siswa yang Besar
  2. Memperbaiki Kualitas Interaksi Kelompok
  3. Mengajarkan Siswa untuk Saling Menghormati, Menguatkan, dan Peduli
E Menghentikan Kekasaran pada Anak yang “Berbeda”
  1. Mendidik Anak untuk Saling Menguatkan Satu Sama Lain
  2. Mengembangkan Rasa Kebersamaan
BAB 7. DISIPLIN MORAL           
  1. Melatih Otoritas Moral di Kelas
  2. Sebuah Pendekatan Kooperatif dalam Setting Peraturan
  3. Penyusunan Peraturan di Tingkat Sekolah Menengah
  4. Membangun dan Menguatkan Konsekuensi
  5. Haruskah Konsekuensi Itu Bersifat Tetap atau Diubah?
E Memengaruhi Siswa yang Bermusuhan
  1. Jeda Waktu dan Pertemuan secara Individu
  2. Dukungan Situasional sebagai Pengendalian Diri
  3. Kapan Seharusnya Sebuah Rencana Pribadi Mencakup Sebuah Konsekuensi yang Negatif?
  4. Pengendalian Diri Melalui Kesadaran Diri
  5. Melakukan Percobaan untuk Melihat Keberhasilan
  6. Menggunakan Insentif yang Positif
  7. Keterlibatan Orang Tua
BAB 8. MENCIPTAKAN LINGKUNGAN KELAS YANG DEMOKRATIS: BENTUK PERTEMUAN KELAS         
  1. Pertemuan Kelas sebagai Kendaraan untuk Perkembangan Karakter
  2. Keanekaragaman dan Tujuan Pertemuan Kelas
  3. Membangun Komunitas Melalui Pertemuan Kelas
  4. Penyelesaian Masalah Melalui Pertemuan Kelas
  5. Mengembangkan Peran Siswa dalam Pengambilan Keputusan
  6. Membangun Pertemuan Kelas yang Berhasil
  7. Apa yang Terjadi Apabila Siswa Melanggar Aturan Pertemuan Kelas?
  8. Mengembangkan Kemampuan Partisipasi Siswa
  9. Peran Pertemuan Kelas dalam Kehidupan di Ruang Kelas
  10. Mendukung Nilai-Nilai Baik
BAB 9. MENGAJARKAN NILAI MELALUI KURIKULUM 
  1. Kurikulum sebagai Pendidik Moral
  2. Mengajarkan Penghargaan dan Tanggung Jawab Terhadap Binatang
  3. Dari Cara Memelihara Binatang ke Cara Memperjuangkan Hak Binatang
  4. Pendekatan Sekolah terhadap Kurikulum yang Berpusat pada Nilai Moral
  5. “Apakah Isu-Isu Etika dan Nilai Moral dalam Mata Pelajaran yang Saya Ajarkan?”
  6. Memilih Materi yang Baik
  7. Memilih Strategi Mengajar yang Efektif
H Menjadikan Etika sebagai Tema Pemersatu Kurikulum Akademik
  1. Literatur sebagai Bahan Baku dari Kelas Etika
  2. Abad Pertengahan sebagai Kurikulum Moral
  3. Anak-Anak sebagai Ahli Sejarah
  4. Pembicara Tamu
  5. Pendidikan Multikultur
  6. Program yang Dipublikasikan
BAB 10 PEMBELAJARAN KOOPERATIF      
  1. Keuntungan Proses Belajar Kooperatif
  2. Delapan Macam Proses Pembelajaran Kooperatif
  3. Bagaimana Memaksimalkan Hasil dalam Proses Belajar Kooperatif?
  4. Sebuah Ruang Kelas yang Penuh dengan Kacang
BAB 11. KESADARAN NURANI
  1. Buah Apati
  2. Mengapa Suatu Pekerjaan Memiliki Kepentingan Moral?
  3. Pekerjaan dan Prinsip Realitas
  4. Tantangan bagi Sekolah
  5. Pentingnya Ekspektasi Tinggi
E Mengajar Evaluasi Diri
  1. Mengembangkan Kepakaran yang Sesungguhnya
  2. Pentingnya Kesuksesan Dini
  3. Merayakan Keberhasilan
  4. Mengajar untuk Gaya Belajar yang Berbeda
  5. Mengajar untuk Ketertarikan Siswa
  6. Pekerjaan Rumah
BAB 12. MENDORONG REFLEKSI DALAM PENDIDIKAN MORAL
  1. Kebutuhan akan Refleksi Moral
  2. Kesalahan Relativisme Moral
  3. Relativisme di Ruang Kelas: Sebuah Studi Kasus
  4. Lebib Jelas Lagi tentang Moralitas Dasar
  5. Mempelajari Kebajikan yang Sederhana
  6. Klarifikasi Nilai
  7. Adakah Fitur yang Bermanfaat dari Klarifikasi Nilai?
  8. Anak sebagai Filsuf Moral
  9. Diskusi Dilema di Ruang Kelas
  10. Guru sebagai Socrates
  11. Siswa Kelas Satu Memecahkan Suatu Dilema Moral

BAB 13. MENINGKATKAN TINGKAT DISKUSI MORAL   
  1. Apa yang Harus Guru Lakukan Ketika Siswa Memperdebatkan Mengenai Nilai-Nilai yang Jelek?
  2. Guru sebagai Pemimpin Diskusi
  3. Menggunakan Format Struktural yang Membantu Perkembangan Pemikiran Kritis
  4. Menggunakan Kurikulum yang Dipublikasikan untuk Mengembangkan Refleksi Moral
  5. Sebuah Unit Kurikulum Rancangan Guru
  6. Bermain Peran (Role-Playing)
  7. Gambar-Gambar “Etika yang Baik atau Etika yang Buruk”
  8. Belajar untuk Menilai dengan Bijak
  9. Membantu Siswa Membangun Moral Pengetahuan Pribadi
  10. Apa Hati Nurani Itu?
BAB 14. MENGAJARKAN MASALAH KONTROVERSIAL
A Memperlakukan dengan Adil Suatu Isu Kontroversial: Perang Vietnam
  1. Bagaimana dengan Pandangan Guru?
  2. Perdebatan Moral
  3. Memperdebatkan Isu Etis dalam Ilmu Pengetahuan
  4. Membangun Peraturan Sekolah untuk Sebuah Studi tentang Isu Kontroversial
  5. Menjadikan Ruangan Kelas Aman dari Perbedaan
  6. Dua Visi Feminis yang Berbeda tentang Isu Aborsi
  7. Pendekatan Kooperatif terhadap Isu Kontroversial
BAB 15. MENGAJAR ANAK-ANAK UNTUK MENYELESAIKAN KONFLIK     
  1. Konflik di Dalam Kelas
  2. Kurikulum Konflik
  3. Pelatihan Kemampuan Terstruktur
  4. Menggunakan Pertemuan Kelas untuk Membahas Konflik
  5. Mendiskusikan Siswa Melalui Nama
  6. Membimbing Siswa Melalui Konflik Nyata
  7. Anak-Anak sebagai Manajer Konflik
  8. Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Mereka
  9. Pelatihan Konflik Bersama Murid yang Lebih Tua
BAGIAN TIGA
STRATEGI UMUM SEKOLAH DALAM PENGAJARAN TENTANG RASA HORMAT DAN TANGGUNG JAWAB
BAB 16. KEPEDULIAN DI LUAR KELAS       
  1. Mengembangkan Kesadaran Kondisi Manusia
  2. Orang Bekerja untuk Mengubah Dunia
  3. Menyampaikan Pertolongan untuk Tahanan dengan Hati Nurani
  4. Kebutuhan terhadap Figur yang Menginspirasi
  5. Anak-Anak Asrama yang Baik
  6. Belajar Peduli Melalui Jasa
  7. Teman-Teman Kelas
  8. Tutorial Lintas Usia
  9. Teman yang Lebih Tua untuk Anak yang Lebih Muda
  10. Menjangkau Masyarakat
  11. Anak-Anak Membantu Komunitasnya
  12. Persekolahan untuk Hukuman Sosial
BAB 17. EMBANGUN BUDAYA MORAL YANG POSITIF DI SEKOLAH
  1. Ukuran Budaya Moral
  2. Enam Elemen Budaya Moral Positif di Sekolah
BAB 18. PENDIDIKAN SEKS      
  1. Pola Aktivitas Seksual Para Remaja Belakangan Ini
  2. Mengambil Ukuran Tantangan yang Dihadapi Sekolah
  3. Apa yang Tidak Berhasil
  4. Kasus Pendekatan Pro-Pantangan
  5. Pendidikan Seks yang Baru: Program yang Mengajarkan Pantangan dan Mendorong atau Mempromosikan Pekembangan
  6. Memberikan Konseling Kepada Remaja Laki-Laki tentang Seks
  7. Seks dan Pernikahan
  8. Permasalahan Kontrasepsi
  9. Risiko Seks yang Tidak Berkomitmen
  10. Kapan Agama Masuk?
  11. Apa yang Harus Dikatakan Sekolah tentang Homoseksualitas? . 5
  12. Apa Peranan Orang Tua?
  13. Pentingnya Peran Guru
BAB 19. NARKOBA DAN ALKOHOL   
  1. Anak-Anak dalam Cengkeraman Narkoba
  2. Bagaimana Narkoba Mendatangkan Malapetaka
  3. Tumbuh dalam Budaya Narkoba
  4. Apa yang Dapat Dilakukan Sekolah?
  5. “Kaum Muda Bebas Narkoba’
  6. “Komunitas Sekolah”
  7. Menghargai Kesehatan Pribadi
  8. Membuat Sebuah Penilaian Moral tentang Narkoba
  9. Alkohol
  10. Mengapa Banyak Anak Remaja Minum Alkohol?
  11. Sekolah Melawan Murid Peminum Alkohol: “Kita Tidak Dapat Melakukan Tugas Ini Sendirian”
  12. Pesan Moral Penting dalam Pendidikan tentang Alkohol
BAB 20. SEKOLAH, ORANG TUA, DAN MASYARAKAT YANG BEKERJA SAMA     
  1. Keluarga yang Mendukung
  2. Bantuan dari Pemerintah
  3. Tahun Keluarga dan Orang Tua sebagai Program Guru
  4. Sekolah di Abad Dua Puluh Satu
  5. Sekolah dan Orang Tua sebagai Partner dalam Pendidikan Nilai-Nilai
  6. Akan Menjadi Seperti Apakah Anak Anda Kelak?
  7. Orang Tua dalam Peran Kepemimpinan
  8. Pendidikan Orang Tua yang Didukung Sekolah
  9. Pekerjaan Rumah Pendidikan Nilai
  10. Mengendalikan TV sebagai Guru Moral: Apa yang Dapat Dilakukan oleh Keluarga clan Sekolah
  11. Film
  12. Sekolah clan Orang Tua sebagai Partner dalam Kedisiplinan
  13. Orang Tua Membantu Anak-Anak untuk Belajar
  14. Membantu Jaringan Orang Tua
  15. Sekolah sebagai Kelompok Pendukung
  16. Melibatkan Seluruh Komunitas
  17. Sekolah dan Komunitas Bekerja Bersama dalam Memerangi Narkoba dan Alkohol
  18. Konflik Nilai
LANIPIRAN            
PROFIL PENULIS 
PROFIL PENERJEMAH  
PROFIL EDITOR AHLI    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar